banyak hal yang ingin kukatakan, aku ingin lebih lama bertemu denganmu.
jam 13.40, aku berlari terus dan berlari menuju ke perpustakaan propinsi, aku dan kami terburu-buru karena jam 15.00 kau akan pergi ke bandara untuk ke kairo, dan aku pun akan pergi kepelabuhan jam 15.00 untuk berangkat. setellah bertemu diperpustakaan kita pergi ke kambang iwak, taukah saat itu kita berbicara berdua, berbincang mengenai hidup kita. aku dan kamu hanya baru kenal bebeapa bulan, tapi kita sudah dekat sekali.
Mungkin perpisahan yang sementara inilah yang akan menjadi peluntur dosa kita yang saling mencintai. mungkin memang Allah yang berkehendak kita terpisah jauh, tanpa bisa berkomunikasi. Aku akan memantaskan diriku untukmu, karena dirimu adalah wanita yang sangat beriman dan berilmu, dan akupun harus seperti itu.
Jam menunjukkan 14.12 WIB, kita masih asik berbicara, ngobrol masalah hidup dan masa depan. kita masih sempatnya bercanda untuk yang terakhir kalinya, aku masih ingat beberapa bulan yang lalu. tak taukah aku merindukanmu? tapi kau belum halal bagiku, tak mungkin aku menyebutkan kata "Kangen" untuk org yang bukan mahramku, aku hanya bisa melampiaskannya kepada Tuhanku dalam tahajudku. "Allah pertemukanlah kami lagi" doaku dalam shalat sambil meneteskan air mata. pada 14.30 kita masih bercanda, makan-makan dan selalu tertawa.
"Aku mau kebandara." ucap dirimu, "Aku juga mau kepelabuhan" aku ikut menjawab. kita sama-sama akan berangkat ke tempat jihad kita masing-masing. aku ingin waktu menjadi berjalan lambat, aku ingin kita lebih lama berdua. Aku tak sanggup untuk pergi sekarang.
Aku sekarang menanti sendiri setiap bulan febuari, karena kesempatanku hanya febuari untuk bertemu denganmu. Lama sekali ya bulan febuari. hanya Al-quran kecil yang kau tinggalkan kepadaku. "Jadi hafiz ya, jadilah dirimu sendiri, tetap menjadi orang yang berani. karena belum pernah kulihat org seberanimu. tetaplah jadi mutiara didalam lumpur" pesannya kepadaku. "Kau pun jadilah hafizah, jangan lupa makan ya." Aku berucap seperti itu sambil memberikan satu al-quran juga. Hari itu memang Indah, tapi mungkin aku tak mau kesurga sendirian, dan kaupun begitu. Ku harap kita bisa kesurga bedua.
Sekarang kita hanya bisa saling berkirim surat, dari photo yang kau kirimkn sekarang kepadamu, dari surat yang sekarang kukirimkan padamu...
15.00 WIB aku berangkat kepelabuhan dan kau langsung menuju bandara untuk kekairo. Kita berpisah, dari awalnya kita tertawa, hingga sekarang kita menanggis karena perpisahan ini. pertemuan terakhir kita, walau indah untuk dilupakan, tapi terlalu pahit untuk dikenang...
Kebersamaan kita bukanlah tentang raga, tapi tentang mozaik-mozaik kecil yang tersusun rapi didalam hati. :)
semoga kisah ini bukan hanya mjd kisah usang klasik album kita dan akan merubah paradigma klasik kisah cinta yang ada.
Menjadi kisah Klasik pelengkap Romeo juliet, Qais-laila, Taj mahal, Loro jograng dll. kisah aku dan kamu.
aku merindui wajahmu yang bulat dan badanmu yang kayak beruang. hahahaha
Cinta kita berhijabkan Samudera Hindia. Antara Kairo Afrika dan Sumatera
No comments:
Post a Comment