Hari itu...
"Yah, aku ada panggilan kerja di Jakarta."
Ayahku langsung menjawab "Oh iya? dimana?"
"Ada yah, pokoknya di RS yang bekenlah, selain itu aku juga jadi peneliti disana."
Ayahku langsung bilang "Oke, pikirkan benar-benar dulu ya."
Aku masih diberi kesempatan tiga hari untuk berpikir untuk langsung berangkat ke Jakarta.
Hal ini dikarenakan aku sudah memiliki tempat praktik yang sudah nyaman, dimana pasiennya sudah ramai dan dekat dari rumah orangtua.
Aku masih gundah, karena dulu 3 tahun aku di Asrama di SMA, kemudian aku kuliah 7 tahun di Aceh yang jauh banget dari rumah orangtuaku.
Sambil praktek, aku masih mikir-mikir.
Tiba-tiba aku melihat salah satu nama pasienku, ternyata itu guru biologi-ku. Oke yang dulu sering marah-marahin aku karena aku goblok banget pas SMA.
Aku langsung memanggil beliau...
Saya langsung salam dan cium tangan, apa kabar ibu?
Sampai akhirnya beliau bertanya, "Enak lah ya kau disini?"
"Kayaknya saya akan pindah bu tiga sampai empat hari lagi"
Beliau melanjutkan, "Kemana?"
"Jakarta bu." jawabku singkat "Kebetulan diterima di RS besardisana."
Sebenarnya, dahulu aku sangat ingin kerja di Jakart. Kenapa? karena aku adalah orang yang sudah lama hidup di kampung, sehingga aku sangat ingin kerja di kota.
Jakarta di mata orang kampung seperti saya kaya akan gemerlap dan penuh dengan harapan.
"Wah, lanjutlah kalo ke Ibukota Gus. Kapan lagi kita bisa bersaing dengan orang kota." lanjut ibu guruku
Aku membuka handphone-ku, kemudian membalas sebuah pesan Line "Oke, lusa kita ketemu di RS"
Aku langsung memesan tiket di aplikasi, kemudian membayarnya menggunakan M-Banking-ku.
Dua hari berselang, aku pamit ke ayah dan ibuku untuk langsung ke Jakarta.
Kenapa harus ke Jakarta? aku ingin merantau lagi, kenapa aku ingin merantau? karena aku ingin menjadi lebih dewasa.
Semua orang dewasa harus merantau, biar dia tau bagaimana mengelola rasa rindu, kemudian bagaimana dia bisa bersosialisasi dengan lingkungan dan orang yang baru.
No comments:
Post a Comment