Menyusuri pusat kota sepanjang sisi trotoar, dibawah rindang pohon angsana. Malam itu aku berjalan sendiri mencari ketenangan, bias lampu yang sedikit mengusikku tak dapat lagi terusir. Walaupun mereka mengusikku, bukankah orang banyak membutuhkannya juga sebagai pelita dikala gelap.
Wednesday, 31 May 2023
BICARA TENTANG PERTEMUAN PERTAMA
Tuesday, 30 May 2023
Cerita Tentang Hari Lanjut Usia
Malem ini gelap banget, kami lagi persiapan buat kegiatan Geriatri Ceria yang memang rutin kita buat tiap tahun. Selain kegiatan tahunan, kita juga rutin ke panti jompo buat ketemu oma dan opa kita setiap tiga bulan sekali. Jadi nama kegiatannya Ceria Geriatri, cukup aneh bukan? Oh iya, kenapa harus ceria? Kenapa harus buat geriatri ceria? Jawabannya ada dibawah ini.
Cerita kali ini bercerita tengan kisah kami yang selalu merayakan hari geriatri yang jatuh pada tanggal 29 Mei. Udah pada tau nggak semua?
Geriatri yang biasa disebut dengan lansia (kalo bahasa gaulnya) adalah sebutan untuk orang-orang yang telah menginjak usia emas. Nah, bukankah kita semua akan mengalami hal yang sama? Kita semua akan menginjak usia emas lho? Kecuali yang udah keburu meninggal.
Jadi, perjalanan kami di panti jompo memang menyenangkan. Kita mengaji bersama mereka, kita berdo’a agar beliau-beliau sehat sentausa disana, bermain dengan orang tua, kita memeriksa kondisi kesehatan mereka, lalu kita makan bareng. Bukankah itu sangat menyenangkan?
Kita berbagi keceriaan kepada mereka. Apakah anda tau dengan tigabelas sindrom orangtua? Ada yang namanya inkontinensia, jadi inkontinensia adalah penyakit dimana orangtua nggak bisa mengontrol pipisnya. Ada juga yang disebut dengan Demensia, dimana orang tua mengalami penurunan fungsi otak. Tapi diantara semua penyakit yang mengenai orangtua, hal yang paling memilukan adalah “Dikucilkan” oleh anak-anaknya dari keluarganya.
Tunggu dulu sebentar, dikucilkan?
Coba ente-ente semua survey nenek-kakek di panti jompo. Kira-kira ada nggak yang minta ke anaknya buat dititipin ke panti jompo?
Contohnya gini, neneknya bilang “Nak, masukin ibu ke panti jompo dong. Siapa tau ibu bisa party-party sama kawan-kawan seumuran ibu.” Bayangkan aje, kira-kira ada nggak yang kayak gitu? Kalo ada yang kayak gitu, sebaiknya nama panti jompo kita ganti jadi party jompo.
Rata-rata, orangtua yang di”letakkan” di panti jompo adalah orang tua yang kesepian. Karena mereka ditelantarkan begitu saja oleh keluarganya. Banyak alasan anak menaruh orangtua yang telah mengurusi mereka dari dalam kandungan sampe besar dan kerja-eh tiba-tiba masukin ibunya kepanti jompo.
Terlalu banyak alasan, dan tidak ada alasan yang legal menurut saya untuk meletakkan orangtua kita di panti jompo. Kecuali apabila memang keluarganya sudah tiada semua. Tapi, saya rasa kurang logis deh.
Jadi, saya ada bertemu dengan oma yang ditinggal oleh anaknya karena anaknya nggak tahan lagi ngurusin oma. Oma kena penyakit stroke, tau stroke? Bukan yang buat belanjaan ya. Tapi penyakit kelumpuhan yang menderita seseorang karena pecahnya pembuluh darah otak. Jadi, oma nggak bisa BAB dan BAK sendiri sehingga Oma membutuhkan bantuan anak-anaknya untuk bukain celana oma, lalu liatin oma BAB dan BAK, dan cebokin (maaf) oma habis buang air. Memang sih, terlalu extreem. ..
Tapi bukankah dulunya orangtua kita juga melakukan hal yang sama dengan kita? Orangtua kita membuka celana kita, menggendong kita ke WC, membersihkan kotoran kita dan bahkan menceboki kita waktu kita masih bayi. Betul nggak?
Jadi ada sedikit kisah di Jepang yang memiliki kebiasaan membuang orang-orang yang diangga tak berguna lagi seperti orangtua. Jadi ada cucu, ayah dan kakek. Sang cucu sangat dekat dengan sang kakek sampai-sampai mengalahi dekatnya dengan ayahnya.
Tapi suatu hari sang ayah memasukkan sang kakek kedalam keranjang untuk dibuang di hutan. Sang anak sontak bertanya, “Ayah, kakek mau dibawa kemana?”
Sang ayah menjawab dengan santainya, “Mau kita buang ke hutan.”
Anaknya menanggis sambil berkata, “Baiklah ayah, nanti kalo pulang bawa balik kerangnya kesini ya. Jangan dibuang sama kakek.”
Sang ayah yang bingung balik bertanya, “Buat apa kamu?”
“Buat buang ayah kalo udah tua nanti.” Jawab sang anak polos dan lugunya.
Jadi, inti dari cerita diatas bukankah kita nanti akan punya keturunan juga? Bukankah kita ingin diperlakukan dengan baik oleh keturunan kita nanti? Siapa sih yang senang diperlakukan tidak menyenangkan? Nggak ada yang mau juga.
Maka dari itu, marilah kita perlakukan orang lain dengan cara sebagaimana kita ingin diperlakukan oleh orang lain. Tapi kenapa banyak orang yang tidak memperlakukan orangtua nya dengan baik setelah dewasa? Bahkan setelah punya anak dan istri?
Kita juga pernah ketemu dengan Opa yang mantan Brimob. Hartanya banyak buangetttt. Beliau berhasil menyekolahkan anak-anaknya hingga menjadi orang sukses dan bekerja dalam posisi yang sangat bonafit seperti jadi dosen, insinyur dan bahkan ada yang jadi kepala dinas.
Trus, kalo uang Opa banyak kira-kira uangnya sekarang kemana?
Dalam penelusuran kami ke Opa. Anak-anak Opa berebut harta Opa, hingga akhirnya Opa yang jadi strees dan mengalami hipertensi. Hartanya Opa habis diambil oleh semua anak-anaknya, tetapi apa balasan dari anaknya? Opa dimasukin ke panti jompo, katanya biar nggak banyak bicara lho! Katanya gara-gara Opa banyak tanya. Whattt? Hanya gara-gara banyak tanya? Bukannya kita harus maklum namanya juga orangtua, pasti fungsi otaknya sudah mulai menurun. Jadi wajar-wajar banget kalo Opa banyak tanya sama anak-anaknya.
Nyadar nggak kita waktu masih balita juga banyak tanya?
Jadi ada cerita tentang ayah, anak dan burung gagak. Jadi disuatu tempat ada anak yang berusia duapuluh lima tahun duduk bersama ayahnya yang berusia enampuluh tahun. Disaat mereka duduk didepan rumah, ayahnya melihat burung yang hinggap dipohon mangga depan rumah.
Sang ayah bertanya, “Nak, apakah itu?”
“Itu gagak ayah.” Jawab anaknya dengan nada datar.
Tak lama kemudian sang ayah bertanya kembali, “Itu apa nak?”
Kemudian dengan nada yang mulai jengkel sang anak menjawab, “Itu gagak ayah, coba lihat ayah! Itu gagak.” Jawab anaknya.
Hingga akhirnya ayahnya mengulang pertanyaan itu lagi, lagi dan lagi. Hingga akhirnya ayahnya mengulang pertanyaan itu untuk yang kelima kalinya, “Nak, itu apa?”
Anaknya langsung membentak ayahnya, “Ayah! Bisakah ayah diam sejenak. Itu gagak, sudah lima kali saya jawab itu gagak ayah.”
Sontak, tersakitilah hati sang ayah. Sang ayah menanggis sambil masuk kerumah.
Sang anak yang bingung langsung jadi salah tingkah. Tambah heran lagi ketika melihat ayahnya keluar membawa album usang yang berisi foto-fotonya saat balita. Kemudian sang ayah sambil menanggis bilang, “Dulu usiamu lima tahun, kau bertanya kepadaku ‘ayah itu apa?’, aku hanya bisa menjawab ‘itu gagak anakku’.” Ucap sang ayah dengan diperhatikan oleh sang anak.
Ayah melanjutkan ceritanya sambil menanggis, “Kau bertanya hal yang sama sebanyak duapuluh kali. Aku tetap menjawab dengan lemah lembut, tapi kenapa saat aku bertanya hanya lima kali kau sudah marah-marah anakku?” tanya sang ayah.
Memang sangat miris ketika melihat nasib orangtua di hari orangtua. Ditempat dan didunia yang dulunya mereka membesarkan anak-anak mereka, yang ternyata anaknya-lah yang membuang mereka. Sungguh menyedihkan. Apalagi sanitasi dan kondisi makanan yang kurang baik di panti jompo. Orangtua rentan terkena pneumonia, bahkan terkena penyakit menular lainnya dan juga resiko gizi kurang.
Jadi kita musti ngapain?
Marilah kita sadarkan orang-orang disekitar kita tentang arti orangtua dalam hidup kita, marilah kita sadarkan bahwa merawat orangtua yang dulunya juga merawat kita adalah amal baik yang sangat besar walaupun tak dapat sebanding dengan budi baik orangtua kita.
Perjuangan ibu yang melahirkan kita dengan bertaruh nyawanya, melawan maut dengan harapan yang satu! Anakku lahir dengan selamat.
Ayahku yang panas-panasan mencari nafkah, untuk memberikan kehidupan yang layak untuk kita. Marilah kita sayangi orangtua kita kini, nanti dan kelak hingga akhirnya mereka berkata “Kami menunggumu di Surga-Nya anak-anakku.” Aamiin YRA
Panti jompo memang sedikit mengenaskan, tidak seperti party jomblo.
Monday, 29 May 2023
Mengenal Epilepsi
Epilepsi, tentunya kita tidak asing dengan kata epilepsi. Hal ini disebabkan oleh karena epilepsi sudah menjadi salah satu masalah kesehatan yang menonjol di masyarakat karena permasalahan tidak hanya dari segi medik tetapi juga sosial dan ekonomi yang menimpa penyintas maupun keluarganya. Pasien epilepsi sering mendapatkan stigma dari masyarakat. Mereka cenderung untuk menjauhi penyintas epilepsi. Bagi orang awam, epilepsi dianggap sebagai penyakit menular (melalui buih yang keluar dari mulut), penyakit keturunan, menakutkan dan memalukan, meskipun anggapan tersebut tidak benar.
Kejang satu kali tidak dapat langsung dikatakan sebagai epilepsi (sekitar 10% penduduk dunia pernah mengalami satu kali kejang selama hidupnya). Epilepsi didefinisikan sebagai dua atau lebih kejang yang tidak terprovokasi. Epilepsi adalah salah satu kondisi tertua didunia, tercatat sejak 4000 tahun sebelum masehi. Ketakutan, ketidakpahaman, diskriminasi, dan stigma sosial mengelilingi epilepsi sejak berabad-abad lalu. Stigma ini terus berlanjut diberbagai negara sampai saat ini dan berdampak pada kualitas hidup penyandang dan keluarga.
Kejang merupakan salah satu kondisi yang berupa perubahan perilaku akibat episode aktivitas listrik yang abnormal di otak. Kejang merupakan gerakan tubuh yang terjadi secara mendadak dan tidak terkontrol. Kondisi ini merupakan gerakan tidak disadari atau involunter dari saraf otak. Selama kejang seseorang mengalami goncangan cepat tak terkendali dan berirama, dengan diikuti oleh kontraksi dan relaksasi otot yang terjadi berulang kali.
Epilepsi dapat terjadi pada siapa saja, baik laki-laki maupun wanita tanpa memandang umur dan ras. Jumlah penyintas epilepsi meliputi 1-2% populasi dunia dan secara umum diperoleh gambaran bahwa insidens epilepsi menunjukkan pola bimodal, dimana puncak insiden epilepsi berada pada golongan anak dan lanjut usia. Beberapa faktor yang menjadi penyebab epilepsi adalah trauma kepala, tumor otak, radang otak, riwayat kehamilan jelek dan kejang demam. Sekitar 0,5-12% kejang demam berulang merupakan faktor predisposisi terjadinya epilepsi di kemudian hari.
Epilepsi merupakan gangguan kronis yang ditandai dengan bangkitan kejang berulang akibat gangguan fungsi otak. Epilepsi sesungguhnya bukanlah suatu penyakit, tetapi sekumpulan gejala yang disebabkan oleh gangguan susunan saraf pusat (otak) yang dicirikan oleh terjadinya serangan kejang yang terjadi tiba-tiba dan berkala, bahkan dalam beberapa kasus ada orang yang mengalami epilepsi dengan bentuk “bengong” atau melamun dalam beberapa detik dan kemudian akan kembali sadar, yang disebut sebagai absans atau petit mall.
Epilepsi dapat menyebabkan kondisi yang sangat fatal, salah satunya adalah status epilepticus (SE) yang merupakan kondisi yang disebabkan oleh kegagalan mekanisme yang bertanggung jawab dalam menghentikan kejang atau dari inisiasi mekanisme yang menyebabkan kejang berkepanjangan. Kondisi ini dapat memberikan dampak jangka panjang (terutama jika durasinya >30 menit) seperti kematian, cedera, dan perubahan jaringan otak yang tergantung pada jenis dan durasi kejang.
Seseorang dapat dikatakan epilepsi apabila telah melakukan pemeriksaan ke ahli neurologi (dokter spesialis syaraf). Penegakkan diagnosis epilepsi dapat ditentukan melalui pemeriksaan EEG atau elektro-ensefalo-grafi. Pemeriksaan EEG sendiri ditanggung oleh BPJS apabila diindikasikan oleh dokter ahli neurologi. Setelah didiagnosis epilepsi, dokter akan memberikan obat yang harus dikonsumsi secara rutin oleh pasien.
Obat-obatan antiepilepsi pada dasarnya tidak diberikan untuk tujuan menyembuhkan epilepsinya sendiri. Obat-obatan ini diberikan untuk mengontrol dan mencegah kejang terjadi. Epilepsi dapat berkurang atau menghilang dengan sendirinya setelah beberapa tahun menjalani pengobatan.
Pengobatan untuk epilepsi sendiri juga bermacam-macam, biasanya akan diawali dengan pemberian obat-obatan antiepilepsi terlebih dahulu, dan dilihat kembali respon pengobatannya. Bila tidak berespon baik terhadap obat-obatan, maka dapat dipertimbangkan metode terapi lainnya misalnya dengan stimulasi nervus vagus ataupun operasi otak. Pada beberapa orang, diet tertentu juga dapat membantu mengurangi frekuensi kejang pada penyintas epilepsi.
Pasien harus menjalani terapi sesuai dengan rekomendasi dari dokter. Silahkan tanyakan kemungkinan dilakukannya diet tertentu untuk membantu mengurangi frekuensi kejang (meskipun seorang pasien epilepsi dapat menjalani diet ini, tetapi tetap harus meminum obat antiepilepsi secara rutin sesuai rekomendasi dokter anda).
Penyintas yang mengalami epilepsi ringan tetap harus mengkonsumsi obat antiepilepsi secara rutin, meskipun tidak memiliki gejala yang berarti. Namun perlu kita ketahui bahwa kejang berkepanjangan bisa meningkatkan risiko terjaidnya kerusakan otak permanen dan risiko kematian mendadak pada penyintas epilepsi. Kejang yang bisa terjadi sewaktu-waktu tanpa peringatan pada penyintas epilepsi juga dapat meningkatkan risiko terjadinya kecelakaan dan cedera tubuh.
Tidak sedikit penyintas epilepsi yang merasa terganggu dengan penyakitnya tersebut, karena gejala kejang bisa kambuh sewaktu-waktu dan tanpa penyebab. Namun, beberapa pengidap menyadari bahwa kejang terjadi dalam suatu pola, atau lebih mungkin terjadi dalam situasi tertentu. Kadang-kadang hal itu hanya kebetulan, tapi di lain waktu tidak. Nah, mengetahui faktor yang bisa memicu kejang bisa membantu mengantisipasi gejala tersebut. Kamu juga bisa mencari cara untuk mencegah atau mengurangi epilepsi kambuh di kemudian hari.
Pada beberapa pengidap epilepsi, kejang cenderung disebabkan oleh situasi tertentu. Namun, faktor pemicu pada tiap pengidap juga berbeda-beda. Mengamati faktor-faktor yang terjadi sebelum kejang bisa membantu kamu untuk mengetahui apa yang menjadi faktor pemicu epilepsi kamu kambuh.
Berikut ini faktor umum yang bisa menyebabkan epilepsi kambuh, yaitu: waktu-waktu tertentu saat pagi atau malam hari; kurang tidur, seperti kelelahan atau tidak bisa tidur dengan baik; ketika sedang sakit atau mengalami demam; lampu yang sangat terang atau lampu berkedip; penggunaan alkohol, obat-obatan, atau narkoba; melewatkan jadwal makan, sehingga kadar gula darah rendah; makanan tertentu atau kafein berlebih juga bisa memperparah kejang; stres; terkait dengan menstruasi (pada wanita) atau perubahan hormon lainnya; dan, melewatkan jadwal makan obat.
Sebagian besar aktivitas rumah dapat berisiko bagi penyintas epilepsi. Sejumlah penyintas dapat meninggal akibat tenggelam di bak mandi, sehingga bak mandi harus dangkal, pintu kamar mandi harus tetap tidak terkunci, dan seseorang di rumah harus diberi tahu jika penyintas akan mandi. Beberapa penyintas juga berisiko saat memasak mengalami luka bakar, sehingga harus benar-benar diawasi.
Memasak dengan wajan minyak panas atau air panas harus dihindari. Penjaga untuk api terbuka, radiator, dan alat masak disarankan. Seseorang dengan epilepsi berat mungkin memiliki kekhawatiran tentang apakah orang tersebut harus tinggal sendiri, apakah akomodasi yang sesuai (tangga.), dan apakah anak-anak yang memerlukan bantuan pada posisi rentan jika kejang terjadi.
Sebagian besar pekerjaan dapat dilakukan oleh penyintas epilepsi aktif. Epilepsi termasuk dalam Disability Discrimination Act (2005) di Inggris yang mengatur diskriminasi terhadap orang dengan epilepsi saat melamar pekerjaan apa pun. Penyintas epilepsi pada umumnya harus menjauhi pekerjaan atau aktifitas yang berhubungan dengan mengemudikan kendaraan baik untuk pribadi maupun umum, bekerja di ketinggian atau dengan mesin.
Kebanyakan anak yang mengalami epilepsi dapat bersekolah di sekolah biasa dan hanya sebagian kecil yang memiliki kesulitan belajar tambahan. Hanya pasien epilepsi berat yang memerlukan pendidikan khusus. Banyak diantara penyintas epilepsi kurang berprestasi di sekolah. Sebagian besar penyebab kondisi tersebut bersifat biologis dan sebagiannya lagi bersifat sosial.
Hal ini disebabkan oleh karena epilepsi itu sendiri mungkin menjadi penyebab utama akibat rasa kantuk atau gangguan kognitif, atau dalam kasus tidak adanya kejang, tetapi secara terus-menerus mengganggu kesadaran penyintas. Guru kelas harus diberitahu agar waspada terhadap kemungkinan kekambuhan dan pem-bully-an serta mengambil tindakan untuk mengatasinya. Pendidik juga dapat membuat semacam kurikulum mengenai penanganan kejang pada anak-anak di kelas yang belajar bersama penyintas epilepsi.
Sunday, 28 May 2023
SENYUM INDAH ITU
Tak terasa waktu sudah berlalu, tahun sudah digantikan oleh tahun tahun setelahnya. Tak sedikit cerita suka, duka dan masalah-masalah yang datang menerpa, membutuhkan solusi yang harus diambil dengan cepat. Kebahagiaan yang tak ingin terlewati membuat kita ingin mengingat hal itu bahkan mengulanginya sekali lagi.
Saturday, 27 May 2023
BICARA MASALAH TUJUAN
Bertemu dengan beberapa temanku menjadi ingat ketika kami masih dipanggil dengan sebutan tiga serangkai. Beberapa tahun yang lalu, ketika kami meninjau sebuah perkampungan yang mengalami gagal panen sehingga mereka kehilangan mata pencarian, hingga akhirnya kami memiliki ide untuk mengajarkan penduduk cara membuat nata de cassava. Tidak hanya omong kosong, dan ternyata hal itu membuahkan hasil berupa penghasilan baru pasca gagal panen.
Friday, 26 May 2023
MASIH PERCAYA DIABETES DAPAT DISEMBUHKAN?
Banyak iklan yang kita lihat di televisi maupun yang disebarkan berupa selebaran yang menyingung penyakit diabetes, mereka terkadang mengantung asa kepada pasien bahwa penyakit diabetes dapat disembuhkan. Sebenarnya apakah diabetes itu dan apakah dapat disembuhkan?
Thursday, 25 May 2023
BICARA TENTANG KULIAH SAMBIL KERJA 2
Cerita tentang anak kos yang mencari makan dan uang untuk mencukupi kebutuhan jajannya, dari beli makan sampe beli kolor.
Sesuai dengan
penjelasan aku diatas, cerita ini terjadi waktu aku masih kuliah dan
aktif jadi seorang agen asuransi swasta. Boleh kita mulai ceritanya sekarang?
Jadi anak laki-laki dari seorang ayah yang bekerja sebagai PNS memang
membuatku memiliki kehidupan yang rumit, pada awal bulan kepala senang, tanggal
satu sampai tanggal lima makan di Solaria. Pertengahan bulan makan indomie dan
akhir bulan makan promag agar gak kena sakit lambung gara-gara makan satu hari
sekali.
Terkadang kepala ikutan sakit pas akhir bulan karena stok uang jajan dan
indomie sudah mulai menipis. Jadi, kehabisan uang diakhir bulan bulan bisa
menyebabkan penyakit sistemik pada jantung (berdebar-bedar), saraf (stress),
ginjal (banyak pipis, gara-gara banyak minum demi menahan lapar) dan masih
banyak yang lain.
Jadi, sebagai mahasiswa kita memang wajib memiliki siasat untuk menangani itu
semua. Berbagai cara dilakukan oleh mahasiswa seperti kerja part-time menjadi
penjaga warnet, penjaga warteg, jadi sekuriti, pengaja kandang kucing,
sampai mangkal sama bencing bencing di pinggir halte.
Ada juga teman aku yang kerja
menjadi pengamen jalanan, jadi agen ‘Dasyat’, dan jadi agen seribu sunlight.
Bahkan ada yang jadi kolor ijo dan nggak segan-segan ngepet dijalan, yang jelas
para pembaca wajib tahu kalo aku nggak pernah jaga lilin ya.
Siang ini adalah liburan akhir pekan yang menyenangkan, jauh dari tugas dan
jauh dari tuntutan dosen yang bermacam-macam jenisnya. Liburan seperti ini
memang sangat menyenangkan jika dinikmati dengan penuh kedamaian. Biasa, hidup
ini memang kejam bung, jadi kau harus terbiasa dengan hidupmu.
Tak lama baru saat aku
menikmati akhir pekanku, suara ketokan pada pintu yang
menganggu langsung memecah konsentrasiku. “Tok tok tok.” Suara orang yang
mengetuk dibalik pintu rumah kontrakan yang seakan-akan memecah keheningan
liburku yang santai.
Aku masih duduk setengah berbaring dikursi sofa yang ada diruang tengah sambil
menonton TV, yah walaupun sekarang tonton di TV nggak ada lagi yang
menyenangkan menurutku, minimal hiburan terbaruku adalah pencet-pencet remot.
Terkadang kita memang tidak
menyukai bermacam-macam film. Tapi menurut survey yang dibuat oleh Cak Lontong
menyetakan bahwa rata-rata cowok akan menonton film sampai habis walaupun
menurutnya tidak menyenangkan, bahkan kesal karena endingnya nggak sesuai
dengan harapan sang cowok.
Oke, sekarang kita kembali kebalik pintu bagian luar. Tak mendapatkan respon
dariku, sikawan yang ada dibalik pintu kembali mengetok pintu rumahku dengan
misteriusnya, hanya suara ketokan lho, “Tok tok tok.”, nggak ada suara lain,
bahkan ucapan salampun nggak ada terdengar.
“Iya, tunggu tunggu sebentar.” Teriakku dari ruang tengah sambil menggerutu,
“Ihhhh…. Sok misterius kali orang ini.” Ucapku dalam hati.
Aku langsung membuka pintu sambil bengong mengangga. Entah makhluk apa yang ada
didepan wajahku, yang jelas dia bukan homo.
Satu… dua… tiga… Taraaa
“DASHYAT…!!!!” teriak orang yang dari tadi asik mengetuk pintu rumahku, setelah
aku membuka pintu rumah dan menatap wajahnya dengan penuh cinta..
Aku yang sangat kaget melihat makhluk
aneh yang tiba-tiba berkata ‘Dasyrat’ itupun langsung bertanya, “Anda siapa?”
tanyaku dengan raut wajah trauma.
Sikawan ini budeg atau tolol
ya? Boro-boro menjawab pertanyaanku. Tak menjawab pertanyaanku, malah kembali
bilang “Dashyat” dengan semangatnya.
“Doorrrr….” Bunyi aku menutup pintu
dengan kerasnya.
“Ini orang, kok nggak bilang salam
atau permisi malah bilang Dashyat.” Gumamku dalam hati sambil kembali duduk di
sofa.
Tak lama setelah aku meninggalkan
pintu, “Tok… tok… tok…” aduh suara ketukan itu lagi, gumamku dalam hati sambil
berjalan kembali untuk membuka pintu.
“Buka nggak ya?” begitu tanyaku di
dalam hati.
Aku langsung membuka pintu,
dikarenakan aku takut kalo yang mengetuk itu adalah teman dekatku.
“Dashyat!” seru sikawan yang ada
dibalik pintu sambil berteriak kembali, setelah itu dia langsung menjajakan
produknya sambil mengajakku jadi agen sebuah MLM. Memang sih, MLM sedikit
menjanjikan kekayaan, tapi ingat ya Cuma “JANJI”. Hahahaa.
“Oke oke mas, saya hubungi lagi
kalo saya berminat.” Ucapku sambil setengah mengusir dan menutup pintu rumahku
tak lama kemudian setelah dia pergi.
Setelah aku ditawari untuk
bergabung dengan MLM sikawan tadi, aku langsung mencari info MLM yang lebih
menjanjikan dari pada yang ditawarkan oleh sikawan tadi. Yang jelas,
pekerjaan yang tidak perlu modal uang tapi menghasilkan. Hingga akhirnya aku
berjalan menuju Jalan Kapt. Rivai Palembang dan menemukan kantor Prudential
Palembang.
Dengan percaya dirinya, aku menemui
Senior Unit Manager untuk diwawancarai sebagai Agen Asuransi. “Agen Asuransi”
lho? Aapaan itu?
Jadi aku diberikan tumpukan buku
dan CD (bukan Celana Dalam, tapi CD yang asli) yang harus aku pelajari untuk
mengikuti banyak ujian sebelum jadi agen asuransi Prudential. Memang sih
menjadi agen asuransi sangatlah ribet dan membutuhkan sertifikasi agen.
Pengalaman menjadi agen memang
rupa-rupa rasanya, galau, sakit, terhina, dikejar anjing sampai diteriakin
maling oleh maling pula, tapi gajinya menjanjikan bro, lumayan buat jajan satu
bulan.
Pengalaman pertamaku saat melakukan
prospek kepada calon nasabahku sangatlah mulus, kenapa? Karena nasabah
pertamaku adalah ayahku. Kemudian aku prospek lagi nasabah keduaku, dan tetap
berjalan dengan mulus, karena nasabah keduaku adalah abang ayahku. Jadi, jalan
pertamaku menjadi agen asuransi sangatlah mulus.
Oke, pengalaman pahit jadi agen
asuransi saat aku lagi mencoba untuk prospek calon nasabahku. Semuanya berjalan
lancar, ketika itu aku sudah masuk kedalam pekarangan rumah sang calon nasabah.
Saat itu aku membuka pintu gerbang dengan sangat mudah dan aman, kemudian aku
masuk dengan meninggalkan sepeda motor didepan gerbang rumah sang calon
nasabah.
Beberapa langkah setelah
perjalananku kerumah sang calon nasabah, aku mendengar suara Herder
terdengar dari arah utara dan lari mengejar diriku. Aku langsung terkejut dan
membuat aku sontak berlari meninggalkan motorku yang ada didepan gerbang rumah
calon nasabah.
Aku juga pernah kok diteriaki
maling sampai-sampai dilempar sama batu, tapi itu semua adalah perjuangan kita
untuk mempertahankan hidup, untuk mencoba mandiri dan bebas finansial dari
tanggungan orangtua kita.
Walaupun bagi banyak orang apa yang
aku lakukan tadi sedikit konyol, tapi bagi kita yang mencoba lepas dari orang
tua adalah sebuah kebanggan.
Mungkin banyak alasan kenapa aku rela menjadi seorang agen asuransi swasta.
Mungkin alasan pertamaku adalah gaji yang dihasilkan (bukan dijanjikan)
sangatlah besar, tapi kita tidak perlu mengeluarkan modal uang sepeserpun,
kalo modal otak dan waktu banyak. Karena terlalu banyak teori yang harus kit
abaca saat mau test menjadi agen.
Kedua, mungkin dikarenakan aku sangat suka mengikuti meeting yang dilaksanakan
oleh perusahaan setiap minggu. Meeting yang mereka lakukan selalu dihotel
berbintang empat ataupun lima dengan makanan yang sangat enak dan banyak a.k.a.
Prasmanan. Terkadang aku membawa tempat nasi/makanan maupun bungkusan untuk
membawa pulang makanan sisa yang banyaknya tak terkira kerumah, untuk dibagikan
keteman satu kontrakanku.
Ketiga, aku bisa mendapatkan baju baru setiap meeting. Aku punya banyak baju
batik dan kemeja bagus yang diberikan secara cuma-cuma dan biasa digunakan
untuk meeting. Dibeberapa waktu, bahkan aku bisa berfoto dengan
tokoh-tokoh terkenal. Contoh: Mary Riana, Ridwan Mukrie, Ary Ginanjar, Mario
Teguh, Andre Wongso dan Lee Chandra (kalo nggak salah namanya itu).
Bahkan suatu hari aku pernah membawakan sisa makanan yang banyak kerumahku,
berupa sup asparagus (hemat Rp. 100.000), ayam bakar enam potong (hemat Rp.
90.000), capcay (hemat Rp. 20.000), bakso goreng (hemat Rp. 20.000), salad buah
dan sayur (hemat selama satu hari) dan lain-lain.
Wicak, temen serumah dan setanah airku dating kekamarku dengan wajah
lugunya untuk minta makanan yang aku bungkus tadi.
Sabtu Malam Yang Cerah dan indah
Sabtu malam pun tiba, meeting
bulanan dilancarkan. Aku sudah siap-siap menggunakan Jas untuk mengikuti
meeting di Hotal Aryaduta Palembang. Tak lama setelah berpakaian yang rapi, aku
langsung keluar kamar dan menuju parkiran.
Tiba-tiba Wicak mendatangiku dengan
menggunakan kemeja dan celana goyang. Hal itu membuatku bertanya-tanya. Setan
apa yang merasuki Wicak? Atau kepalanya terbentur batu di pekarangan rumah.
Tumben sekali Wicak rapi
malam ini, apakah dia mau ngedate sama pacarnya? Oh tidak mungkin, karena
dia homo dan tidak punya pacar perempuan. Seingat aku dia masih pacaran
dengan Jono.
Dengan wajah tak berdosa dia
mendatangiku sambil berkata, “Gus, bolehkah aku ikut makan malam ini?” begitu
tanyanya lugu kepadaku.
Aku menatapnya dengan bingung, kami
saling tatap beberapa menit sampai aku tersadar dan berkata, “Makan?” aku
terpelongo melihatnya.
Wicak langsung menegakkan badannya
sambil berkata, “Oh iya, Meeting maksudnya. Ehem… ehem..” bergaya sok bijak
meniru gaya orang barat.
Hal spontan itu membuatku menjadi
bingung untuk menjawabnya, “Oke.. oke… kamu boleh ikut aku, asalkan jangan
bikin malu aku.” Ucapku sewot.
Ballroom Hotel Aryaduta lantai 4.
Aku dan Wicak berjalan berdua menaiki lift, Wicak hari ini bertindak sebagai
asistenku. Keadaan ini aku salahgunakan dan manfaatkan untuk beberapa hal,
seperti menyuruhnya membuang tisu bekas ingusku, mengambil pulpen yang sengaja
aku jatuhkan dilantai dan masih banyak lagi.
Sampai akhirnya saat jamuan makan
malam sebelum pembukaan meeting, kami makan di pojok kanan Ballroom. Saat
makanan kami sudah habis, kami ambil lagi dan pindah ke posisi duduk yang lain.
Tiba-tiba, seseorang mendatangi
kami seraya bertanya kepadaku, “Siapa ini Gus?” Tanya atasanku Pak Sutanto.
Aku langsung mengangkat kepalaku
seraya berdiri dan menyalami beliau, “Ini teman pak, asisten pribadi.” Jawabku
dengan senyum yang ramah.
Pak Tanto langsung memegang bahuku
sambil mengajakku langsung keruang pertemuan, “Ayok masuk, meeting akan segera
dimulai.”
Pembukaan meeting-pun akan
dilaksanakan, dan sekarang saatnya menyanyikan lagu kebangsaan Prudential,
kayak mars-nya gitulah. Saat semuanya sudah berdiri dan siap-siap bernyanyi. Si
Wicak dengan wajah konyolnya hanya diam dan bengong ntah apa yang dia pikirkan.
“Cak, ikuti kami nyanyi. Kamu jangan
cuma diam.” Bisikku kepadanya.
Lama sekali dia tidak bereaksi
hingga lagu yang kami nyanyikan sudah habis, dan terdengarlah suara teriakan
Wicak, “We Are Number One.”, semua mata tertuju pada kami berdua.
“Mampus aku!” ucapku dalam hati.
Yah, begitulah pengalaman sebagai
agen asuransi selama beberapa bulan, menyenangkan dapet duit tapi harus kerja
keras. Tapi, masih banyak kok pekerjaan lain yang bisa temen-temen lakoni untuk
mencari uang.
Wednesday, 24 May 2023
Kumulai yang baru
Suatu kenangan yang tak akan terlupakan, salah satunya disini. Satu minggu setelah aku mengikuti ujian nasional, aku langsung berangkat ke Palembang untuk mengikuti bimbingan belajar.
Siang yang terik di Pelabuhan Mentok disertai dengan bau angin laut yang harum. Aku langsung membawa koperku untuk menuju kedalam kabin kapal. Selama perjalanan empat jam itu, aku hanya sendiri tanda ditemani oleh satu orangpun.
Setelah empat jam dilautan luas, akhirnya tulisan “Selamat Datang di Bom Baru, Palembang.”, sekarang aku sudah di Palembang ya? Tanyaku dalam hati.
Sama halnya dengan di Pelabuhan Mentok dan di kapal tadi, aku tetap sendirian tanpa dijemput oleh siapapun. Aku memang orang Palembang, aku memang asli dari sini. Tapi baru satu kali ini aku pergi kesini sendirian.
Aku langsung menyetop mobil angkot yang lewat disekitar pelabuhan. “Pati berapa pak?” dengan polosnya aku bertanya. Hanya dengan bermodal sebuah alamat keluarga, aku keliling Kota Palembang.
Supir angkot itu bilang “Dua puluh ribu dek.” Setelah mendengar jumlah ongkos yang harus aku bayar, aku langsung naik ke angkot itu dengan hati yang agak lega.
Tak terasa setengah jam telah dilalui, aku langsung diberhentikan disuatu tempat yang jelas ini bukan Pati. Ya, dibawah Jembatan Ampera. Ternyata aku kena tipu oleh supir angkot tadi. Hanya bermodalkan secarik alamat yang diberikan oleh ayahku kepadaku, aku berjalan keliling kota. Setelah tiba di Masjid Agung Palembang, aku langsung melaksanakan Shalat Ashar. Suasana masjid yang haru dan sejuk, saat aku berdoa tiba-tiba aku langsung meneteskan air mata.
Aku langsung keluar masjid dan meneruskan perjalananku dengan membawa koperku. Aku langsung menemui pak polisi yang sedang jaga di pos, karena ku fikir kalo polisi nggak mungkin akan menipu kita.
Aku langsung mendekati pak polisi yang wajahnya agak sangar itu, “Assalam, maaf pak. Saya mau tanya, bapak tau nggak alamat ini?” sambil menunjukkan secarik kertas kepada pak polisi.
Pak polisi yang garang itu langsung menjadi agak ramah, “Iya dek, memangnya ini rumah siapa?” tanya bapak polisi dengan lembutnya.
Aku langsung menjawabnya sambil menundukkan kepala karena agak putus asa, “Ini rumah kakak dari bapak saya pak.” Diam sejenak, “Bapak tau nggak?”
Setelah itu aku langsung diantarkan kealamat tersebut dengan menaiki mobil CRV miliknya. Ternayata polisi itu adalah anak dari kakaknya ayahku. Aku merasa sangat beruntung dengan apa yang terjadi. Aku langsung mencari tempat bimbel dan kos sementara. Karena ayahku memerintahkan aku untuk tidak menjadi benalu bagi keluarga pamanku.
Pagi yang cerah disertai bau embun pagi yang menyejukkan hati. Aku mulai keluar rumah, karena Palembang adalah kota metropolitan yang sibuk. Aku berjalan, menelusuri ramainya kota. Mungkin karena di Palembang juga banyak pejalan kaki, jadi aku tidak merasa asing dan terkucilkan dari kota.
Akhirnya aku sudah bertemu dengantempat bimbel yang tepat, ya di GSC. Dan aku mendapatkan tempat kost didepan tempat bimbel kami. Hari pertama bimbel tiba, aku langsung bergegas pergi ke GSC. Awalnya aku mengira kalo aku hanya sendiri, ternyata aku bertemu lagi dengan teman satu asramaku, mereka adalah Riduan dan Kevin. Aku langsung bersalaman dan menepuk bahu mereka karena aku sangat merasa senang.
Suasana kelas yang hanya berisikan duapuluh orang, tapi berisikya seperti seratus orang. Setelah habis jam pertama bimbel. Aku, Kevin dan Ridwan langsung bolos pada jam kedua karena kami mau nonton AFC Cup antara Pesasus dan Sriwijaya FC. Kami naik bus yang dialokasikan demi kepentingan suporter, kami langsung naik keatas bus (bukan kedalam ya!) sambil meneriakkan yel-yel Sriwijaya FC. Itu adalah pengalaman pertamaku menggila sebagai suporter sepak bola.
Awalnya aku hanya bimbel dengan tujuan main-main belaka, hingga akhirnya aku mendapatkan SMS dari Intan, “Selamat ya, kamu lulus UN.” Melihat SMS darinya itu aku langsung tersemyum, “Sepertinya sekarang dia sudah ingat kembali denganku.” Fikirku dalam hati.
Aku langsung membalas SMS-nya, “Kamu sekarang udah inget sama aku ya?” dengan cepatnya aku mengetik SMS.
Setelah lima menit aku menunggu, datanglah SMS balasan yang berbunyi, “Ya, makasih ya. Makasih udah mengirimkan album kemaren.”
Ternyata salah satu yang menyembuhkan amnesianya adalah album yang aku berikan, album itu digunakan oleh dokter untuk membuat pola ingatannya kembali dan pulih. Setelah menjalani terpi selama enam bulan akhirnya dia ingat kembali denganku.
“Huhhh....” keluhku sambil berlari menuju ke tempat bimbel. “Sepertinya aku hampir telat, bakal jadi bahan dipermalukan dan ditertawakan ni.” Fikirku dalam hati.
Aku langsung mengetuk pintu sambil mengucapkan salam “Assalamualaikum.” Aku langsung membuka pintu. Dan seperti dugaanku, aku menjadi bahan tertawaan oleh teman-temanku. Banyak yang bilang kalo aku belum mandi, muka bantal alias tukang tidur dan banyak ejekkan lain yang tidak menyenangkan.
Aku langsung mengambil tempat duduk kosong yang ada dipaling depan disamping seorang wanita yang bernama Elfira. Sambil tertawa dan menutup mulutnya dia bertanya kepadaku, “Eh, kamu kok telat terus? Kasihan kan orangtuamu bayar bimbel mahal-mahal tapi kamu nggak serius.” Tiba-tiba kata-katanya itu langsung membuat aku tersadar dan berusaha lebih giat lagi.
Aku langsung diam sejenak untuk menarik nafas dan mencoba menjawab, “Oke, kita buktikan siapa yang unggul nanti.” Sambil tersenyum kepada Elfira.
Sejak percakapan itu kami menjadi kompak dan kami bersaing untuk dapat nilai terbesar. “Fira, liat ni. Post testku dapat nilai sembilan puluh.” Sambil menunjukkan secarik kertas. “Kalo kamu berapa?” tanyaku.
Dia hanya diam sambil tertawa dan menyimpan kertas hasil post testnya, “Gak ada. He.. he.. he..”
Aku mencari Kevin dan Ridwan, “Kemana mereka?” aku bertanya kepada Resti yang sedang mengerjakan soal SNMPTN tahun lalu.
Resti langsung melihat kearah luar sambil berkata, “Mereka tadi kayaknya main Point Black, memang hobi nggak masuk orang dua itu.” Jawab Resti ketus.
Setelah jam bimbel habis, aku dan Fira langsung pulang bersama,“Habis ini mau kemana Fira?” aku mulai bertanya.
Dia langsung melihat kearah wajahku dan menjawab, “Nggak tau lag Gus, aku juga bingung mau kemana.” Sambil memegang tas ranselnya.
Aku langsung mengajak dia main ke Museum, “Ke museum yok, abis itu kita ke Gramedia untuk nyari buku.” Ajakku dengan nada semangat.
Setalah beberapa hari berlalu, Elfira menjadi pacarku. Aku sudah menjadi agak sedikit melupakan Intan yang sedang menuntut ilmu di sebuah SMA negeri di Solo. Saat kami sedang asiknya belajar bersama, tiba-tiba HP-ku berbunyi. Aku melihat ada SMS dari Intan, “Agus, apa kabarmu? Kenapa nggak pernah lagi ngasih kabar ke aku?” setelah membaca SMS dari Intan aku hanya bisa terdiam dan merasakan awan kelabu mulai menutupi hatiku.
Elfira langsung memecahkan lamunanku, “Agus kenapa bengong?” tanyanya padaku.
Aku langsung tertawa dan menutup BB Torch milikku, “Nggak ada apa-apa kok, aku cuma bingung aja. Ngak ada yang abeh.” Aku tersenyum. “Eh, ini gimana si? Kamu tau nggak?” aku langsung mengalihkan perhatian Elfira kembali pada pelajaran yang sedang kami bahas. Difikiranku aku hanya bisa berfikir dan minta maaf dengan Intan, “Ntan maafkan aku.” Aku hanya bisa menahan tanggis.
Tiga hari sebelum SNMPTN, ternyata tentor kami sudah kehilangan kesabarannya, tiba-tiba dia memarahi Ridwan dan Kevin. “Ridwan, kamu mau jadi apa? Jawab pertanyaan nggak pernah bener. Kamu nggak mungkin bisa kuliah Ridwan.” Kata tentorku dengan galaknya.
Ridwan yang hobi main Point Black hanya bisa tertunduk diam, sambil tertawa kecil dan berbisi kepada Kevin, “Gara-gara kamu ni, kita dimarahin.”
Tentorku langsung melihat kearah Kevin, “Ini lagi, mau ngambil FK UNSRI. Passing Grade FKIP Biologi UNS aja kamu nggak lulus, apalagi mau ambil FK UNSRI dan FK UNS. Bunuh diri kamu!” kata tentor kami dengan garangnya.
Kevin dan Ridwan hanya bisa tertunduk sambil tertawa kecil dan berbisik-bisik, “Gara-gara kamu ni!”.
Hari SNMPTN pun dimulai, aku dan Elfira mendapatkan tempat yang sama untuk test. Setelah tes kami bertemu lagi dan langsung pergi untuk pacaran.
Tiba-tiba dijalan dia langsung bicara yang agak aneh, “Sebenarny kamu sayang nggak sama aku?” sambil melihat kearah mataku.
Aku langsung menunduk malu, “Eh, sungainya rame kali ya. Sungai Musi, banyak itiknya.” Aku langsung menunjuk kearah sungai, untuk mengalihkan perhatian Elfira.
Tiba-tiba tamparanpun langsung melayang kearah pipiku, “Plak,”. Dia langsung berbicara dengan tegasnya, “Jawab pertanyaanku!” dengan nada bicara yang tinggi.
Aku langsung beranikan diri menjawab dengan jujur, “Sebenarnya, aku lebih sayang dengan orang yang sekarang sedang berada jauh disana.” Sambil tersenyum dan memejamkan mataku. Aku langsung diam sejenak, “Maafkan aku!” tambahku.
Semenjak saat itu SMS-ku tidak pernah dibalas dengan Elfira, facebook milikku di blokir olehnya. Kami langsung putus kontak dan tidak pernah bertanya tentang satu sama lain.
Hari demi hari telah terlewati, akhirnya kami bisa melihat hasil dari SNMPTN. Aku sangat terkejut karena Kevin sekarang masuk FK UNSRI, dan Ridwan masuk FK UGM. Ternyata apa yang dikatakan oleh tentor kemaren membuat mereka termotivasi untuk menjadi lebih baik, mereka tidak peduli dengan apa yang dikatakan oleh tentor, tapi yang mereka pikirkan adalah bagaimana caranya untuk bisa masuk ke sana. ***